Kamis, 29 Januari 2015

Memahami Minimalis Fotography

Setidaknya tulisan ini akan membahas komposisi foto yang sederhana dan seimbang dan sekali lagi tidak akan membahas salah atau benar. Eh iya alangkah baiknya tulisan tentang Point of Interest dibaca dulu agar bisa memahami dari sebuah kesederhanaan dalam komposisi fotografi.

Baiklah, asal muasal tulisan ini bermula ketika melihat foto yang memiliki banyak sekali detail/objek dalam frame foto tersebut. Dengan semakin banyaknya detail/objek di dalam foto, orang melihat akan sulit menemukan titik inti dari cerita fotonya.

Contoh Foto Minimalis

Seperti pada artikel memahami Point of Interest, disitu telah dijelaskan POI akan menjadi titik awal untuk mengeksplorasi sebuah karya foto. Dengan adanya elemen sebagai POI mampu membimbing orang yang melihat foto itu untuk memahami konteks foto secara keseluruhan dalam seketika. Menemukan POI juga memudahkan seorang fotografer untuk merekam sebuah kejadian dengan cepat.

Nah foto dengan banyak detail akhirnya detail-detail tersebut menjadi elemen yang menarik perhatian dari subyek utama foto, atau malah bisa terkesan ada terlalu banyak Point of Interest di dalam foto tersebut.

Cobalah ambil foto sederhana dan minimalis, kalian bisa menggunakan framing ketat, atau memotret dari angle berbeda pada kebanyakan kondisi bisa membantu mendapatkan kesederhanaan dalam sebuah foto. Hilangkan beberapa elemen yang berpotensi menjadi pemecah perhatian atau distraction dan mampu untuk memperbesar efek dari subyek utama bagi penikmat foto.

Atur keseimbangan komposisi dengan mempraktekkan Rule of Thirds. Sebelum memutuskan untuk menekan tombol shutter, bayangkan dulu bagian titik mana yang bisa dimasukkan ke frame foto. Karena keseimbangan komposisi foto merupakan salah satu faktor yang layak untuk dipertimbangkan ketika memotret.
Selam jepret dan Selamat Berkreasi






Belajar Fotografi Memotret Jalanan atau Street Photography

Belajar Fotografi Memotret Jalanan atau Street Photography



       Sebelum berlanjut membahas tentang tips memotret Street Photography, alangkah baiknya kami sampaikan tentang definisi Street Photography itu sendiri. Street Photography adalah salah satu jenis fotografi dokumentasi, foto seri, ataupun foto tunggal yang menyampaikan subjek dengan jujur dan apa adanya. Jenis fotografi ini lebih mengutamakan subject (point of interest) di ruang publik (tempat umum).

Tips Street Photography Foto oleh Setia Nugraha


  • Ruang publik yang dimaksud di sini tidak terlepas dari “Jalanan” saja, tetapi dalam artian yg lebih luas, misalkan di cafe, mall, pasar, taman, dan sebagainya. Point of interest (subject) yg dimaksud di ruang publik tidak terlepas dari orang saja, melainkan hal-hal lain yg kerap berada di ruang publik, seperti peristiwa, benda-benda (element), cuaca, bayangan, dan sebagainya.


Boleh dikata, Street Photography itu seperti menghadapkan cermin kepada masyarakat. Sudah tentu genre fotografi jalanan ini menggunakan teknik fotografi yang jujur dalam menunjukkan hasil karyanya. Street photography jauh berkembang di kota-kota besar yang kehidupan masyarakatnya sangat beragam dan kosmopolit.

Namun demikian bukan berarti street fotografi tidak bisa dilakukan di daerah pedesaan misalnya. karena secara sederhana, street photography itu adalah tentang foto apa saja yang berkaitan dengan kehidupan di jalanan, jadi tidak harus diperkotaan.

Melalui jenis street photography ini, seseorang fotografer bisa memperlihatkan realitas kehidupan, budaya, trend, politik, agama, perkembangan perkotaan dan lain-lain melalui media foto dengan perspektif jalanan.

Beberapa Kriteria Street Photography :

  • Foto di ruang publik (tempat umum)
  • Keadaan/kejadian yang tidak dibuat-buat, melainkan spontanitas, tetapi bisa jadi kedaan yang di harapkan, ataupun keadaan/kejadian yang kebetulan (decisive moment).
  • Tema yang dibahas merupakan kehidupan sehari-hari yang terjadi di ruang publik, apakah itu perilaku orang, lingkungan, keadaan, cuaca, dan lain sebagainya.
  • Membuat rangkaian cerita dari aktifitas sehari-hari atau membuat cerita dengan memanfaatkan aktifitas sehari-hari, seperti foto seri, foto liputan (dokumentasi).

        Orang yang dipotret tidak ditampilkan sebagai seorang individu, melainkan sebagai tokoh anonim dari situasi “jalanan” secara umumnya.
Berikut ini beberapa tips memotret fotografi jalanan atau istilah kerennya tips street photography yang dapat Anda                                                                               coba untuk belajar fotografi jalanan.

Tips Street Photography

  1. Menguasai teknik dasar fotografi, seperti teknis komposisi, angle, dan penguasaan alat.
  2. Perhatikan keadaan sekitarnya, hal-hal yang sering kita lewati/lakukan berulang-ulang akan menjadi menarik ketika kita mencoba melihat dengan berbagai sudut pandang.
  3. Interaksi sosial dengan lingkungan sekitar kita, perhatikan privasi orang lain. Untuk yg di luar negeri misalkan, pelajarin perilaku orang-orang di sekitar kita untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan, beda negara beda budaya tentunya.
  4. Pelajari arah matahari, ada kalanya pada jam-jam tertentu, bayangan yang dihasilkan akan menarik dan manfaatkan matahari juga, adakalanya flare yang dihasilkan akan memberikan efek yang lain.
  5. Photo hunting tidak hanya pada cuaca cerah, photo hunting di cuaca yang jelek akan menghasilkan foto yang berbeda (foto dengan mood yang berbeda).
  6. Pergilah hunting di saat suasana hati kita berbeda-beda.
  7. Sabar menunggu moment.
  8. Perhatikan element jalanan di sekitar kita, misalkan: papan iklan, bayangan, sepeda, arsitektur bangunan, dll.
  9. Mencobalah untuk bereksperimen dengan melanggar peraturan fotografi, misalkan foto-foto yang blur, foto dead centre, dll.

       Padukan element-element dasar fotografi dalam fotografi di jalanan, tambahkan bumbu moment dan
mood Street photography juga bukan asal BW, hitam putih hanya cara bagaimana mengeliminir element warna. Sebuah street photography bisa dihasilkan dalam perjalanan wisata/travel namun belum tentu bisa didefinisikan sebagai travel photography. Begitu juga dengan sebuah foto yg dihasilkan di jalanan belum tentu juga bisa didefinisikan sebagai street photography. Isi atau cerita yang ada di dalam foto tersebutlah menjadi kunci street photography itu. Yang penting keep jepret.. hehe,

 Untuk Pemula

       HDR merupakan kependekan dari High Dynamic Range. HDR adalah suatu keadaan atau proses pembuatan foto yang memiliki rentang dynamic range cukup besar. Atau secara sederhana HDR dapat dikatakan sebagai gambar atau foto yang memiliki perbedaan terang dan gelap yang sangat besar, hal tersebut sering disebut sebagai rentang exposure dinamis. Tentu sudah tak asing lagi bagi Anda untuk mengedit foto, khususnya pada smartphone Anda. Entah itu mengedit secara langsung pada smartphone Anda atau menggunakan aplikasi yang Anda dapatkan dari Android Market atau App Store. Kali ini akan kami bagikan kepada Anda tips dan trik untuk membuat efek foto pada gambar yang diambil dari kamera Android Anda agar mendapatkan efek HDR.
 
 
       Namun sebelum memulai tipsnya, apakah efek HDR itu? HDR merupakan kependekan dari High Dynamic Range. HDR adalah suatu keadaan atau proses pembuatan foto yang memiliki rentang dynamic range cukup besar. Atau secara sederhana HDR dapat dikatakan sebagai gambar atau foto yang memiliki perbedaan terang dan gelap yang sangat besar, hal tersebut sering disebut sebagai rentang exposure dinamis.
Tujuan dari membuat efek foto HDR ini adalah memunculkan pola-pola unik pada gambar atau foto Anda. Seperti ombak yang bergulung-gulung, awan yang berbaris atau tekstur gambar lain akan terlihat lebih jelas. Dalam melakukan proses HDR, biasanya para fotografer menggunakan tiga cara, yaitu multi exposure, merge, dan tone map. Tiga cara ini dilakukan dengan editing tool di PC seperti photoshop.
  • Multi exposure, akan membuat beberapa foto yang sama tetapu exposure-nya berbeda.
  • Merge, menggabungkan beberapa foto dengan merge HDR
  • Tone map, melakukan tone map terhadap gabungannya untuk mengatur gelap atau terangnya
Namun tidak semua gambar dapat Anda jadikan HDR. File gambar yang dapat Anda jadikan HDR nantinya adalah gambar dengan keadaan yang mengandung perbedaan gelap dan terang yang cukup besar. Keadaan tersebut dapat Anda dapatkan hanya pada siang hari saja, namun pada malam hari Anda juga dapat dengan mudah mendapatkannya.
Dengan smartphone, Anda dapat membuat foto dengan efek HDR. Seperti sekarang di Play Store banyak sekali aplikasi pendukung untuk membuat foto HDR. Untuk post processing images atau pengolahan yang telah ada di dalam sdcard Anda dapat menggunakan Camera Zome FX, Pro HDR Camera, HDR Camera, atau PicSay. Sedangkan untuk In Camera Processing atau proses pengolahan yang dilakukan setelah objek gambar tersebut diambil dari kamera dapat menggunakan Camera360 Ultimate. Kali ini akan dilakukan editing dengan menggunakan PicSay dan Camera 360 Ultimate.
Langkah-langkah melakukan editing efek HDR menggunakan PicSay.

  1. Buka aplikasi PicSay. Bila Anda belum menginstalnya, Anda dapat mengunduhnya di sini.
  2. Pilihlah gambar atau foto yang akan Anda jadikan HDR
  3. Setelah memilih gambar, pilihlah menu effect pada bagian bawah gambar
  4. Kemudian Anda dapat memilih efek Faux HDR
  5. Anda dapat mengatur HDR dengan menggunakan slider yang ada di bawah gambar hingga Anda mendapatkan gambar yang sesuai dengan keinginan Anda. Jika telah selesai, pilih gambar centang yang ada di pojok kanan atas.
  6. Lalu Anda dapat mengatur contrast agar tone gelap dan terang pada gambar dapat terlihat lebih jelas dengan cara memilih menu Adjust. Pengaturannya sama seperti pada nomer 5 yaitu mengaturnya pada slider di bawah gambar.
  7. Bila tekstur warna yang dihasilkan masih Anda rasa kurang, Anda bisa mengatur rentang warna RGB untuk menonjolkan warnanya.
  8. Jika gambar sudah sesuai dengan harapan Anda, Anda dapat menyimpannya di SDCard dengan memilih menu export kemudian pilih Save Picture to Album, dan pilih albumnya.
Langkah-langkah mengambil gambar HDR dengan Camera360 Ultimate.
  1. Buka aplikasi Camera360 Ultimate. Bila Anda belum menginstallnya, Anda dapat mengunduhnya di sini.
  2. Pilih gambar tongkat wizard yang ada di sebelah kanan layar untuk memilih efek
  3. Kemudian pilih HDR
  4. Anda dapat mulai mengambil gambar. Jika gambar telah diambil, maka akan muncul beberapa pilihan efek HDR yang telah disediakan. Pilihlah sesuai dengan keinginan Anda.
  5. Jika telah selesai, pilih Save dan Done.

Membuat Foto Prawedding atau pernikahan dengan Ponsel

Junior Phoneographer : Membuat Foto Pernikahan dengan Ponsel


     
 Mempersiapkan hari besar pernikahan Anda pastinya merupakan hal yang sangat wajib yang harus Anda lakukan dengan benar, salah satunya adalah foto-foto pernikahan. Sejalan dengan perkembangan teknologi, foto-foto pre-wedding atau saat pernikahan berlangsung bisa Anda buat dengan sangat mudah, tanpa harus melibatkan fotografer dan kamera profesional. Yup, semua bisa Anda lakukan dengan sebuah smartphone dan aplikasi olah foto yang tepat, seperti Instagram.

Di tips berikut bisa Anda cermati kisah romantis Jonathan dan Brandi yang melangsungkan pernikahan di San Francisco. Uniknya, mereka tidak menyewa jasa fotografer profesional dalam membuat serangkaian foto pernikahan. Sebaliknya, mereka hanya menggunakan sebuah iPhone.
       Alasan pertama Anda harus mencoba cara ini adalah kesan keren yang dihasilkan. Ingatlah, bahwa pernihakan adalah hal yang sangat penting dalam hidup Anda dan Anda perlu membuat sesuatu yang unik agar bisa mengenangnya sepanjang masa.
Adalah Kim Thomas, orang yang berjasa di balik pemotretan tersebut, membagi tips memotret menggunakan ponsel untuk keperluan wedding photo session.
1. PERALATAN Yaitu :
- Tas kamera
- Ponsel kamera
- Ponsel kamera cadangan untuk backup
- charger
- portable charger untuk backup
- lensa cell, seperti Phone Lens Series atau Olloclip
- Peralatan tambahan: iPhone SLR Mount, tripod mount dan sebuah tripod

2. LIGHTING ( Pencahayaan )
       Jika lokasi pemotretan ada di outdoor maka Anda cukup memanfaatkan cahaya matahari saja. Selanjutnya Anda bisa mengatur exposure dengan cara tap pada bagian tertentu foto atau menggunakan sebuah exposure adjustment tool.

Anda juga bisa memanfaatkan HDR mode, baik yang ada dalam ponsel atau via aplikasi, seperti HDR Pro. HDR mode akan membantu Anda dalam mendapatkan keseimbangan exposure saat cuaca sangat terik sementara subyek dalam kondisi pencahayaan rendah.

Jika photo session diadakan di indoor, sebaiknya pasangan pengantin diset di dekat cendela atau pintu untuk mendapatkan pencahayaan alami yang memadai. Jika ruangan tidak memiliki banyak cendela, maka Anda memerlukan bantuan tripod atau phone stand. Peralatan tersebut diperlukan karena Anda akan sering menstabilkan ponsel sebanyak pergerakan Anda saat memotret indoor.

Anda tidak akan bisa mengurangi semua noise tetapi dengan tripod atau stand, Anda bisa mengurangi sejumlah noise. Sisanya akan meninggalkan kesan blur yang menambah kesan unik/tua pada foto yang dihasilkan.

3. APPS & TOOLS ( Aplikasi dan Alat )
       Anda bisa menggunakan Instagram untuk edit foto-foto setelah prosesi pernikahan selesai. Ada pula aplikasi smartphone untuk membantu menguatkan, mengontrol kurva dan level warna pada foto.

Bagi Anda pengguna Android smartphone, Anda bisa memanfaatkan aplikasi PicSay atau Camera360. Kedua aplikasi tersebut sangat baik untuk mengatur exposure, straightening dan cropping.

Selain itu Anda juga bisa menggunakan cell lens untuk mendapatkan view yang lebih dekat. Lensa ini diperlukan saat Anda tidak bisa mendekat atau membuat angle yang lebih lebar dari space yang tersedia.
4. SHOOTING PORTRAITS ( Sejajar )
       Mulailah memotret dari jarak jauh sehingga pasangan pengantin bisa mulai terbiasa dengan kehadiran ponsel yang memotret mereka. Arahkan pasangan pengantin tentang cara berdiri atau pose yang baik sehingga foto yang dihasilkan tampak bagus. Sebagai contoh, Anda bisa mengarahkan mereka untuk berdiri saling berhadapan dan saling berpegangan tangan.

Anda juga bisa memanfaatkan candid moment dengan cara meminta pasangan untuk saling bercakap. Sementara mereka bercakap atau tertawa, Anda bisa mengambil gambar mereka.

Mengubah arah pandangan mata pasangan juga perlu dilakukan karena hal itu akan memberikan kesan berbeda pada foto yang dihasilkan. Sebagai contoh, pandangan mata yang mengarah ke kamera akan berbeda dengan pandangan yang menerawang ke langit lepas.

Anda juga perlu mengingat keadaan tempat Anda memotret. Apa yang ada di sekitar tempat pemotretan bisa Anda masukkan dalam frame foto yang Anda buat. Sebagai contoh, arahkan pasangan untuk bersandar pada pohon, memandang balkon atau duduk di tangga.

5. SHOOTING CANDIDS
       Memotret candid bisa disebut susah sekaligus mudah karena kamera pada ponsel tidak mampu bekerja secepat kamera DSLR. Tapi jangan takut adanya blur saat memotret subyek yang bergerak. Anda tetap bisa mendapatkan mood tersebut karena adanya blur akan menambah kesan unik seperti tampilan film.



6. BATTERY LIFE
       Usahakan membawa dua ponsel berkamera, satu sebagai backup. Adanya backup menjadi penting sebagai pengganti saat ponsel utama yang Anda pakai kehabisan baterai. Jika tidak ada backup phone, sebaiknya Anda bawa portable charger sehingga proses memotret tidak mengalami gangguan karena masalah habis baterai.

7. Lain-lain
       Set ponsel dalam airplane mode agar tidak terganggu berbagai notifikasi. Anda juga bisa melihat video di bawah ini sebagai inspirasi dalam membuat foto-foto pernikahan menggunakan ponsel.
" trimkasih Sudah berkunjung Sob salam Jepret "

Rabu, 28 Januari 2015

Still Life Photography

Dengan Gear Axioo Picophone 4 Gdf Edited

Still Life Photography
Fotografi Still life tanpa kita sadari sering lihat dalam kehidupan sehari. Foto still life banyak ditemui di sekeliling kehidupan kita di majalah, Koran, kalender, brosur maupun billboard di pinggir-pinggir jalan. Foto jenis ini sering menampilkan makanan, minuman ataupun benda mati lainya yang di komposisikan sedemikian rupa sehingga tampak menarik dipandang mata. Fotografi Still life identik dengan dunia komersial dan advertesing.


Difinisi still life photography
Kata still yang artinya diam atau mati, sedangkan life berarti hidup dalam konteks memberi ”kehidupan” pada benda tersebut. Still life photography dapat diartikan memotret benda mati tampak lebih hidup dan berbicara. Foto still life bukan hanya memindahkan objek kedalam sebuah foto, tetapi lebih dapat mengandung arti dengan pencapaian hasil foto yang lebih artistik dan bermakna.

Fotografi Still life dalam konteks funsional berupa pemotretan benda untuk tujuan pembuatan katalog, brosur, company profile, flyer dan iklan. Dalam hal ini, still life berfungsi sebagai iklan atau komunikasi visual dalam konteks komersial. Semua foto yang dibuat harus komunikatif; seberapa bagus desain barangnya, bagaimana fungsi barangnya dan diperuntukkan untuk kalangan siapa barang yang ada dalam foto tersebut.

Fotografi Still life dalam konteks ekspresif, foto still life dibuat sesuai selera, konsep dan emosi fotografer yang membuat foto still life tersebut. Seorang fotografer dapat mengekspresikan diri ke dalam fotonya.

3 unsur Dalam foto still life
1.       Pencahayaan
2.       Komposisi
3.       Properti

       3 unsur ini dalam foto still life saling berkaiatan karena dapat memberikan kesan dan pesan yang mengidupkan sebuah karya foto still life. Penerapan teknik pencahayan dan komposisi yang menarik menambah nilai aristik dalam foto still life. Properti yang digunakan bertujuan menghidupkan point-of-interests.
       Dalam fotografi still life Konsep atau rancang bangun atau story board sangat penting. Dalam still life, kita berhadapan dengan benda mati dan bagai mana mem-visualisasikan benda mati tersebut agar tampak lebih hidup. Dengan konsep kita merancang pemotretan dengan mempertimbangkan 3 unsur; pencahayaan, komposisi dan properti agar dapat menuangkan semua rasa yang kita presentasikan kepada benda. Konsep dalam foto bertujuan untuk memberikan sebuah "pesan" yang fotografer ciptakan kepada benda mati ini. Konsep mengandung unsur pesan yang akan kita sampaikan kepada audiens (yang melihat atau mengapresiasi foto still life tersebut). Dan dalam menyampaikan pesan tersebut, kita harus bisa menyamakan persepsi, atau rasa pembaca dengan persepsi kita. Hal ini dinamakan apresiasi dalam komunikasi visual yang berbentuk sebuah foto.
       Sebuah kondisi dimana foto still life yang berhasil dengan memanfaatkan benda atau suasana. Dalam pemanfaatan benda, kepekaan fotografer dituntut untuk mengenali benda dari segi pencahayaan dan lain sebagainya. Namun dalam memanfaatkan suasana, fotografer harus bisa mengenali suasana seperti apa yang bisa dimanfaatkan untuk bisa mewakili ekspresi atau perasaan yang ingin kita tuangkan dalam foto tersebut.

Selamat Berkunjung dan salam Jepret hehe,, :)
Trimakasih Kunjungannya..

Cara Mengoptimalkan Kamera Ponsel

Cara Mengoptimalkan Kamera Ponsel


" Dengan Gear Axioo Picophone 4 gdf Edited "

       Dengan hanya memiliki kamera ponsel, bukan lantas kita patah semangat untuk menghasilkan karya fotografi yang bagus. Berikut ini tips-tips untuk mengoptimalkan kamera ponsel:
  1. Tentukan objek/momen menarik yang akan anda jepret
  2. Pelajari aturan komposisi fotografi 
  3. Bidiklah obyek gambar pada cahaya yang cukup, jangan membidik membelakangi arah datangnya cahaya (kecuali untuk membuat siluet)
  4. Pilihlah resolusi foto yang paling tinggi
  5. Aturlah jarak ideal dengan objek, usahakan jangan gunakan zoom
  6. Cobalah berbagai macam sudut dalam memotret suatu objek
  7. Pastikan lensa kamera ponsel dalam kondisi bersih
  8. Jaga keseimbangan saat memotret dan kenali jeda shutter ponsel anda
  9. Foto sebanyak mungkin untuk meminimalisir foto yang gagal
  10. Pilih beberapa Foto Terbaikmu yang siap kamu upload
  11. Perbaiki dengan software olah digital, bisa menggunakan aplikasi ponsel maupun aplikasi PC (direkomendasikan)
Jadi Untuk Hp Jadul janganlah Risau karena Hasil itu bukan kameranya hasil itu di karenakan Ilmunya...
Belajar dan Belajar salam Jepret,,, :)

[TIPS] High Speed Photography Dengan Smartphone

[TIPS] High Speed Photography Dengan Smartphone



Download Fast brust Camera
DOWNLOAD

High Speed : Memotret Momen Balon Air Pecah

Sedikit cerita saja,
       Berawal dari browsing karya-karya foto di internet yang kreatif, memukau mata dan kagum akan hasilnya, saya begitu tertarik pada satu genre yang dikenal sebagai High Speed Photography (fotografi kecepatan tinggi). Saya ingin sekali mencoba memotret high speedterutama merekam momen saat balon air pecah. Yang lebih istimewa lagi, saya ingin memotret momen balon air pecah tadi hanya dengan menggunakan smartphone.

App Yang Dipakai
       
       Banyak app khusus untuk fotografi yang tersedia untuk smartphone, salah satunya yang bisa di dan menarik minat saya adgunakan untuk memotret high speedalah Fast Burst Camera. Keistimewaan Fast Burst Camera adalah bahwa dengan app ini, kita bisa memotret sampai dengan 30 frame per detik, hanya dengan menggunakan smartphone Android kita.

Persiapan Pemotretan

       Persiapan yang dilakukan hanyalah menyiapkan beberapa balon dan mengisinya dengan air, satu balon sebenarnya cukup namun beberapa balon lebih baik untuk jaga-jaga andai momen pada balon pertama tidak berhasil kita potret. Untuk mengerjakan ini saya tidak sendirian, saya mengajak rekan untuk memegang dan memecahkan balon.
Saya memilih lokasi terbuka seperti sawah, agar tumpahan air tidak mengganggu lingkungan rumah dan semuanya diwaktu siang hari agar pencahayaannya cukup.
Untuk memecahkan balon, teman saya yang memegang balon membawa jarum yang ditancapkan ke kuku. 

Selasa, 27 Januari 2015

Memahami Mode Aperture Priority Kamera Digital



       Dalam menggunakan kamera DSLR maupun kamera mirrorless, atau bahkan kamera saku kelas atas, kita disuguhi beberapa pilihan mode pengoperasian untuk mengontrol exposure. Salah satunya adalah mode Aperture Priority (mode lain: Mode Program, Mode Shutter Priority dan Mode Auto). Mode aperture priority biasanya disimbolkan dengan huruf A atau Av di tombol kontrol kamera anda. Sebelum melangkah terlalu jauh, penting bagi anda untuk memahami dasar konsep exposure, konsep aperture dan depth of field dan memahami segitiga fotografi.

Mode aperture priority 1

Konsep

       Dalam mode aperture priority ini, kamera memberi kebebasan bagi kita untuk mengontrol nilai aperture, sementara kamera akan menghitung dan menentukan nilai shutter speed. Nilai ISO bisa kita set dari awal, atau bahkan kita bisa memilih auto ISO.Cobalah putar posisi mode di A atau Av, lalu tentukan bahwa anda ingin memotret menggunakan aperture f/4 dan ISO 200. Lakukan metering pada sebuah subyek foto, lalu lihat nilai shutter yang dipilih kamera. Sekarang gantilah nilai aperture ke posisi f/8 lalu ulangi metering pada subyek yang sama, maka shutter speed akan berubah.

Mode Aperture Priority 2

Kapan Menggunakan Aperture Priority?

       Aperture Priority cocok digunakan saat kita benar-benar ingin mengontrol secara penuh bidang tajam atau depth of field sebuah foto. Saat dimana kita ingin menentukam mana area foto yang tajam dan mana yang ingin kita buat blur, maka aperture priority menjadi penting. Pemanfaatan depth of field secara kreatif akan menambah daya tarik foto.

Contohnya adalah saat anda memotret foto landscape seperti dibawah ini. Foto landscape yang baik biasanya memiliki elemen foreground (area yang dekat dengan lensa: deret pasir didepan) yang baik namun juga memiliki elemen background (area foto yang jauh dari lensa: tonggak batu dibelakang) yang kuat. Untuk memastikan agar foreground dan background tertangkap dengan tajam, anda menggunakan bukaan lensa yang kecil (angka aperture besar) misal f/11. Maka anda menggunakan aperture priority dan menyetel posisi aperture kamera di f/11. Dengan ISO yang kita pilih maka kamera akan menghitung nilai shutter speed.

West Mitten in Monument Valley

Contoh penggunaan aperture priority lain adalah saat ingin menghasilkan bokeh (baca tips foto bokeh ini dan ini, tips bokeh dengan kamera saku disini). Foto bokeh memiliki ciri subyek utama tajam dan background yang kabur. Untuk memaksimalkan bokeh, kita menggunakan bukaan lensa yang besar (nilai aperture kecil), misal f/2.8. Dan kemudian kita lakukan hal yang sama seperti pada kamera seperti pada contoh foto landscape diatas.

       Penggunaan lain aperture priority adalah saat memotret panorama maupun foto HDR, dimana foto ini dihasilkan dari beberapa foto terpisah yang dijahit atau di merge. Agar bidang konsisten dari satu foto ke foto lainnya, kita menggunakan aperture priority (agar titik fokus sama, gunakan juga manual fokus) saat mengambil rangkaian foto panorama atau HDR sebelum di jahit atau di merge di Photoshop. Fotografer makro juga menanfaatkan aperture priority untuk mengontrol ruang tajam subyek dan latar belakangnya.

Golden
       Dalam foto makro ini, nilai aperture f/9 dipilih untuk memastikan keseluruhan bunga dibagian depan terlihat tajam sambil mengaburkan bunga dibelakangnya.

Apa Kelebihan Aperture Priority dibanding Program Mode atau Auto?

       Dalam mode aperture priority, kita memiliki keyakinan bahwa ruang tajam yang ingin kita buat benar-benar dieksekusi oleh kamera. Sementara pada mode program dan auto, karena kamera yang menentukan nilai aperture, maka apa yang menjadi keinginan kita belum tentu sesuai dengan hasil perhitungan kamera. Memang benar, bahwa dalam mode program kita bisa mengubah nilai aperture menggunakan program shift, namun untuk melakukannya kita harus memencet beberapa tombol tambahan sehingga menjadi kurang praktis.

Senin, 26 Januari 2015

8 Tips Memotret Panning


       Panning adalah memotret dengan menggerakkan kamera searah dengan arah gerakan obyek yang ingin dibidik sehingga obyek akan tampak fokus sementara background tampak kabur. Jangan takut hanya karena ada kata ‘teknik’ diatas, berikut beberapa langkah praktis melakukan panning:
       Jangan gunakan tripod, untuk mengikuti arah gerakan obyek kamera harus bisa bergerak luwes
  1. Set kamera pada mode Shutter Priority (S atau Tv)
  2. Shutter speed yang digunakan untuk panning adalah antara 1/30 sampai dengan 1/8, jadi set kamera diantara angka tersebut
  3. Cari obyek bergerak yang akan dipanning (tips: pilihlah background yang berwarna-warni untuk panning sehingga hasil blur dari background makin menarik)
  4. Arahkan kamera mengikuti obyek yang bergerak dan pencet separuh tombol release untuk mengambil fokus.
  5. Usahakan tangan bergerak selembut mungkin, gerakan kejut yang mendadak bisa mengakibatkan hasil foto yang tidak menarik
  6. Saat tangan kita sudah ‘seirama’ dengan gerakan obyek, pencet tombol release untuk mengambil eksposur
  7. Makin banyak berlatih, tangan dan mata kita akan semakin terasah!


Gear     : Axioo Picophone 4 gdf 
Edited PS cs
1. Panning satu














Gear     : Axioo Picophone 4 gdf 
Edited by Snappsed
2. Panning Dua 


Minggu, 25 Januari 2015

Cara Melakukan Bracketing Di Kamera

Cara Melakukan Bracketing Di Kamera

Bracketing atau resminya Auto Exposure Bracketing adalah teknik pemotretan untuk mengantisipasi situasi pencahayaan yang cukup rumit. Secara teknis kamera akan mengambil eksposure yang pas menurut dia dan mengambil beberapa eksposure tambahan yang over-exposed (lebih terang) dan under-exposed (lebih gelap). Dengan mengambil beberapa eksposure sekaligus, maka kemungkinan kita memperoleh foto yang pas eksposure-nya makin besar.

Jika kita sedang memotret peristiwa penting (wedding misalnya) dalam kondisi pencahayaan yang rumit, gunakan bracketing untuk mengurangi resiko kita kehilangan foto penting dengan eksposure yang pas. Begitu juga saat akan memotret HDR, gunakan bracketing untuk menghasilkan foto dengan obyek sama namun memiliki eksposure yang berbeda-beda, sehingga nantinya bisa dikombinasi untuk menghasilkan foto HDR.

Contoh bracketing


Dengan kamera DSLR, kita bisa menentukan seberapa jauh variasi eksposure: mulai dari per 1/3 stop sampai per-2 stop (baca pengertian stop disini), serta berapa jumlah total foto dalam sekali bracketing (dari 3 foto sampai 6 foto), tergantung masing-masing kamera. Bagaimana cara settingnya? payahnya adalah setiap produsen kamera memiliki cara tersendiri, jadi disini kita akan ambil dua merk utama; canon dan nikon, pemilik merk lain mohon cek ke manual masing-masing.

jika memakai handphone bisa menggunakan Aplikasi Camera FV-5 Hampir Semua Fitur Di DSLR ada semua di Camera FV-5 situ Bisa Download Disini

Sabtu, 24 Januari 2015

Teknik Dasar Fotografi


       Kegiatan mengatur ketajaman objek foto, dilakukan dengan memutar ring fokus pada lensa sehingga terlihat pada jendela bidik objek yang semula kurang jelas menjadi jelas (fokus). Foto dikatakan fokus bila objek terlihat tajam/jelas dan memiliki garis-garis yang tegas (tidak kabur). Pada ring fokus, terdapat angka-angka yang menunjukkan jarak (dalam meter atau feet) objek dengan lensa.

B. EKSPOSURE
       Hal paling penting yang harus diperhatikan dalam melakukan pemotretan adalah unsur pencahayaan. Pencahayaan adalah proses dicahayainya film yang ada dikamera. Dalam hal ini, cahaya yang diterima objek harus cukup sehingga dapat terekam dalam film. Proses pencahayaan (exposure) menyangkut perpaduan beberapa hal, yaitu besarnya bukaan diafragma, kecepatan rana dan kepekaan film (ISO). Ketiga hal tersebut menentukan keberhasilan fotografer dalam mendapatkan film yang tercahayai normal, yaitu cahaya yang masuk ke film sesuai dengan yang dibutuhkan objek, tidak kelebihan cahaya (over exposed) atau kekurangan cahaya (under exposed).

Bukaan Diafragma (apperture)

       Diafragma berfungsi sebagai jendela pada lensa yang mengendalikan sedikit atau banyaknya cahaya melewati lensa. Ukuran besar bukaan diafragma dilambangkan dengan f/angka. Angka-angka ini tertera pada lensa : 1,4 ; 2 ; 2,8 ; 4 ; 5,6 ; 8 ; 11 ; 16 ; 22 ; dst. Penulisan diafragma ialah f/1,4 atau f/22. Angka-angka tersebut menunjukkan besar kecilnya bukaan diafragma pada lensa. Bukaan diafragma digunakan untuk menentukan intensitas cahaya yang masuk.
Hubungan antara angka dengan bukaan diafragma ialah berbanding terbalik.

"Semakin besar f/angka, semakin kecil bukaan diafragma, sehingga cahaya yang masuk semakin sedikit. Sebaliknya, semakin kecil f/angka semakin lebar bukaan diafragmanya sehingga cahaya yang masuk semakin banyak."

Kecepatan Rana (shutter speed)

       Kecepatan rana ialah cepat atau lambatnya rana bekerja membuka lalu menutup kembali. Shutter speed mengendalikan lama cahaya mengenai film. Cara kerja rana seperti jendela. Rana berada di depan bidang film dan selalu tertutup jika shutter release tidak ditekan, untuk melindungi bidang film dari cahaya. Saat shutter release ditekan, maka rana aka membuka dan menutup kembali sehingga cahaya dapat masuk dan menyinari film.
Ukuran kecepatan rana dihitung dalam satuan per detik, yaitu: 1 ; 2 ; 4 ; 8 ; 15 ; 30 ; 60 ; 125 ; 250 ; 500 ; 1000 ; 2000 ; dan B. .Angka 1 berarti rana membuka dengan kecepatan 1/1 detik. Angka 2000 berarti rana membuka dengan kecepatan 1/2000 detik, dst. B (Bulb) berarti kecepatan tanpa batas waktu (rana membuka selama shutter release ditekan)

Hubungan antara angka dengan kecepatan rana membuka menutup ialah berbanding lurus. "Semakin besar angkanya berarti semakin cepat rana membuka dan menutup, maka semakin sedikit cahaya yang masuk. Semakin kecil angkanya, berarti semakin lambat rana membuka dan menutup, maka semakin banyak cahaya yang masuk"

Kepekaan Film (ISO)

      Makin kecil satuan film (semakin rendah ISO), maka film kurang peka cahaya sehingga makin banyak cahaya yang dibutuhkan untuk menyinari film tersebut, sebaliknya semakin tinggi ISO maka film semakin peka cahaya sehingga makin sedikit cahaya yang dibutuhkan untuk menyinari film tersebut. Misal, ASA 100 lebih banyak membutuhkan cahaya daripada ASA 400.

Tutorial Tombol App Camera FV-5

     
   
camera-fv5-2-numbered
       Tidak kurang dari 16 (!) Elemen antarmuka yang berbeda dalam gambar di atas. Saya mencatat mereka semua sehingga kita bisa berjalan melalui mereka dengan cepat. Jika Anda merasa nyaman dengan DSLR, banyak dari akan terbiasa. Di sisi lain, jika ini adalah perampokan pertama Anda ke "lebih maju" fotografi, biar cepat menunjukkan sekitar:

  1. Tombol shutter (Anda juga dapat menggunakan tombol shutter fisik ponsel Anda, jika memiliki satu).
  2. Area fokus. Kuning berarti itu terfokus.
  3. Kompensasi eksposur - kami berada di tengah-tengah di sini, jadi foto akan keluar "tepat" (Andadapat geser pointer ke kanan untuk foto yang lebih ringan, atau kiri untuk lebih gelap satu).
  4. Kontrol ISO - ini adalah salah satu aplikasi kamera beberapa Aku pernah melihat yang memungkinkan Anda mengatur tingkat ISO Anda sendiri (sensitivitas cahaya). Lebih rendah ISO berarti foto kurang kasar.
  5. Modus metering cahaya - kita akan masuk ke nanti.
  6. Mode fokus - saat ini di set ke auto-focus, tetapi Anda juga dapat mengaturnya untuk makro, tak terbatas, dan beberapa negara lainnya.
  7. White balance - set ke "auto white balance" tetapi Anda dapat menentukan pencahayaan secara manual (pijar, neon, dll) untuk mempengaruhi suhu warna dalam foto yang dihasilkan.
  8. Modus flash - juga mendukung "red eye reduction," tapi benar-benar, Anda harus terus flash off.
  9. Nah, kejutan, itu menu! Memungkinkan Anda akses bracketing, intervalometer, self timer, dan mode burst.
  10. Memungkinkan Anda mengatur secara manual kali pemaparan panjang.
  11. Akses ke galeri perangkat Anda, untuk melihat foto yang telah diambil. Kamera FV-5 tidak memiliki galeri sendiri, dan menggunakan apa pun yang Anda miliki (kami sarankan QuickPic).
  12. Saat f-stop (pembukaan aperture). Telepon benar-benar memiliki satu set aperture, jadi ini akan selalu menjadi nomor yang sama pada ponsel Anda. Jika Anda memiliki kamera Android (sepertithepreviously-Ulasan Kamera Galaxy), Anda akan melihat perubahan nomor ini.
  13. Waktu pemaparan. Eksposur lagi menghasilkan gerak blurrier, tapi itu benar-benar menyepelekan hal itu (kadang-kadang Anda ingin lebih lama exposure).
  14. Saat memilih tingkat ISO. 50 adalah serendah perangkat saya akan pergi.
  15. Tingkat baterai saat ini - diperlukan, karena Camera FV-5 berjalan dalam modus layar penuh, seperti setiap kamera lain.
  16. Akses ke menu Settings, salah satu dari beberapa gangguan app.
Link Download link 1 : DOWNLOAD

Tutorial App Android Camera Like DSLR and Downlad

Aplikasi Kamera Mirip DSLR Download Di Sini...
Camera FV-5 Pro

camera-fv5-2-numbered

No less than 16 (!) different interface elements in the screenshot above. I numbered them all so we could run through them quickly. If you’re comfortable with a dSLR, many of these will be familiar. On the other hand, if this is your first foray into “more advanced” photography, let me quickly show you around:
  1. The shutter button (you can also use your phone’s physical shutter button, if it has one).
  2.  The focus area. Yellow means it’s focused.
  3. Exposure compensation – we’re in the middle here, so the photo will come out “just right” (you can slide the pointer to the right for a lighter photo, or left for a darker one).
  4. ISO control – this is one of the few camera apps I’ve seen that let you set your own ISO level (light sensitivity). Lower ISO means less grainy photos.
  5. Light metering mode – we’ll get into that later.
  6. Focus mode – currently set to auto-focus, but you can also set it to macro, infinity, and a few other states.
  7. White balance – set to “auto white balance” but you can specify your lighting manually (incandescent, fluorescent, etc.) to affect color temperature in the resulting photo.
  8. Flash mode – also supports “red eye reduction,” but really, you should just keep the flash off.
  9. Well, surprise, it’s a menu! Lets you access bracketing, intervalometer, self timer, and burst mode.
  10. Lets you manually set long exposure times.
  11. Access to your device’s gallery, to view photos you’ve taken. Camera FV-5 doesn’t have its own gallery, and uses whatever you have (we recommend QuickPic).
  12. Current f-stop (aperture opening). Phones actually have a set aperture, so this will always be the same number on your phone. If you have an Android-powered camera (such as thepreviously-reviewed Galaxy Camera), you will see this number change.
  13. Exposure time. Longer exposures result in blurrier motion, but that’s really oversimplifying it (sometimes you do want a longer exposure).
  14. Currently selected ISO level. 50 is as low as my device would go.
  15. Current battery level – needed, because Camera FV-5 runs in full-screen mode, like every other camera.
  16. Access to the Settings menu, one of the app’s few annoyances.
Translate di Indonesia klik sini
Untuk Link Download Di sini 

Jumat, 23 Januari 2015

Tips Tentang Membuat/Meletakkan Watermark Photo

Sekedar Tips Tentang  Membuat/Meletakkan Watermark pada foto


1. Sebelum menempelkan Watermark pada foto, pastikan anda sudah meng-copy foto anda.eeeeh, sapa tau fotonya laku/ikut lomba, anda masih punya file asli yang bersih dari tempelan watermark

2. Pastikan, Watermark tidak mengganggu PoI ataupun element2 penting pada photo.Ukuran/Bentuk/Design Watermark juga harus anda perhatikan.semakin bagus watermark semakin menambah keindahan pada photo.jadi jangan asal2an bikin Watermark.

3. Warna Watermark, jangan lebih menonjol daripada warna element2 pada photo

4. Posisikan Watermark pada bagian frame yang benar2 kosong atau jauh dari element foto.Watermark bisa di tempatkan pada pojok atas/bawah, yang penting jangan merusak keindahan photo hanya karena penempelan watermark

5. Watermark, dalam pengertiannya adalah tanda yang buat menyerupai air dan bersifat transparent.dengan harapan penampakannya hanya samar2.Bagi anda yang membuat watermark menggunakan Photoshop, hendaknya kurangi Opacity/fill watermark anda sampai 50 atau 75%sehingga penampakan anda akan terlihat samar, namun tetap terbaca

6. Selain menggunakan Watermark, photo anda juga tetap bisa di tandai secara digital.
Caranya adalah dengan cara masuk kepada File Info.Caranya :A. Buka Folder Foto Anda menggunakan PC/Laptop/TabletB. Pilih Foto yang akan di tandai secara digitalC. lalu Klik kanan pada photo anda sampai muncul menu drop down. lalu pilih PROPERTIESD. Setelah Dialog Box PROPERTIES terbuka, pilih menu DETAILS. Didalam menu DETAILS, anda akan menemukan banyak sekali Input Fields. Pilih saja Input Fields "Copyright". Lalu isikan info tentang anda ataupun foto anda.maka secara otomatis data tersebut akan tertanam secara digital pada foto anda.

untuk ngecek watermark digital anda, coba anda aplot 1 foto yang sudah di isi sesuai keinginan anda pada Input Field pada menu Details.setelah itu download, lalu buka detail info nya.

Kamis, 22 Januari 2015

Fungsi Lensa 3 in 1


1. FisheyeLensa fisheye (mata ikan) 
   
    Fisheye adalah lensa wide angle (sudut lebar) berbentuk cembung yang bisa menangkap gambar dengan sudut 180 derajat. Lensa fisheye memiliki titik fokus pendek dan kedalaman (depth of field) hampir tak terbatas. Distorsi yang diciptakan oleh tepi luar lensa terlihat signifikan, menciptakan hasil fotografi yang melingkar. Lensa fisheye adalah lensa dengan karakteristik khusus dan populer diantara para fotografer.

2. WideLensa
   
    jenis ini dapat digunakan untuk menangkap subjek yang luas dalam ruang sempit.
Karakter lensa ini adalah membuat subjek lebih kecil dari pada ukuran sebenarnya. Dengan menggunakan lensa jenis ini, di dalam ruangan kita dapat memotret lebih banyak orang yang berjejer jika dibandingkan dengan lensa standar.





3. Macro 
    
    Fungsi makro lensa memungkinkan fokus dengan jarak dekat, sehingga objek yang kecil menjadi besar. Anda bisa foto serangga, bunga, atau benda-benda kecil lainnya dalam jarak yang dekat.



Salam Jepret Saudara semua hehe,, :)

Komposisi Fotografi : Teknik Framing

Komposisi Fotografi : Teknik Framing


      Kita mungkin sering membingkai foto dalam sebuah frame dan memajangnya di tembok atau di atas meja. Pigura atau bingkai yang bagus bisa menarik perhatian seseorang dan melihat ke dalam foto. Pembingkaian tidak hanya sebatas dengan menggunakan pigura, ada satu tipe lagi framing yang bisa dilakukan pada saat memotret, dan bisa dikatakan sama efektifnya dengan framing cara tradisional.
Framing – Dibalik Dedaunan
Framing merupakan teknik bagaimana mengarahkan perhatian seseorang kepada subyek foto dengan membatasi elemen-elemen foto yang lain menggunakan sesuatu yang mengelilingi elemen Focal Point. Dengan komposisi framing, dapat menambah kesan dimensi dalam foto karena ada lapisan yang dibentuk antara frame dengan Focal Point sehingga secara visual lebih menarik. Selain itu, dengan membuat elemen lain mengisolasi subyek utama, dapat menuntun mata dan perhatian orang yang melihat foto kearah subyek utama tadi.

Framing – Bola

Keuntungan Framing

Ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dengan melakukan framing yaitu:
  • Memberikan konteks pada foto, karena framing akan memberikan kesan sebuah pembatasan dan pemahaman terhadap lingkungkan yang dipotret.

Framing dengan Dedaunan
  • Memberikan kedalaman pada foto, karena framing biasanya akan menempatkan sesuatu benda atau obyek pada foreground yang bisa memberikan dimensi pada foto.
  • Menuntun mata menuju ke Focal Point, karena framing berarti menutup ruang kosong dan memaksa mata menuju ke arah Focal Point yang dipilih.
  • Menggugah rasa keingin tahuan Seseorang, terkadang ketertarikan pada apa yang tidak terlihat bisa jadi sama besarnya dengan apa yang terlihat. Penggunaan framing yang tepat bisa membuat penikmat foto berpikir, bahkan berimajinasi apa yang ada di belakang frame tersebut.

Tips Komposisi Framing

  • Framing untuk sebuah foto bisa diaplikasikan dengan beragam bentuk serta ukuran, termasuk memotret melalui cabang-cabang pohon, jendela, terowongan, jembatan atau pintu.
  • Saat melakukan framing dalam foto, pikirkan dengan matang kesesuaian dan irama antara foreground (latar depan) dan background. Bicara mengenai framing dan irama, isolasi serta konteks
  • Framing tidak harus menutupi sekeliling Focal Point, bisa jadi hanya satu atau dua sisi pada foto. yang menjadi pertanyaan penting  apakah dengan framing yang akan diambil bisa menonjolkan focal point atau malah sebaliknya? Terkadang aplikasi framing yang salah bisa menjadi sebuah pengalih perhatian bagi sebuah foto.
  • Pertimbangkan juga apakah framing yang akan diaplikasikan terfokus atau tidak, dalam beberapa kasus frame yang blur bisa membangkitkan mood serta kedalaman pada sebuah foto (gunakan Aperture lebar).
  • Frame yang terfokus dengan baik bisa membantu menambahkan konteks dalam foto (gunakan aperture kecil/sempit).
Contoh Framing :





 :

Tips & Trick Fotografi Profesional Kamera Ponsel/HP Di Alam Liar

Tips & Trick Fotografi Profesional Kamera Ponsel/HP Di Alam Liar

        Traveling ketempat yang jauh dari rumah adalah hal yang menyenangkan, apalagi bila tempat yang kita sambangi terkenal dengan keindahan alamnya, kemanapun mata memandang seolah ingin kita abadikan. Mengabadikan foto alam liar atau kegiatan di alam terbuka adalah suatu yang menyenangkan, tidak hanya fotografer profesional dan kamera SLR kok yang bisa melakukan ini. Dengan kamera yang tertanam pada sebuah gadget-pun sebetulnya kita telah dapat mengabadikan gambar yang "professional look."

Buat kamu yang mau tau caranya apa sih tips & tricknya buat gambar dari kamera ponsel memiliki unsur fotografi yang hebat jangan lewatkan Tips & Trick Fotografi Profesional Kamera Ponsel/HP Di Alam Liar yang satu ini ya! beberapa tips dibawah ini diambil dari fotografer kelas dunia, Tyler Stableford yang dipadukan dengan trick fotografi dengan ponsel.

1. Kenali Aturan Pada Ponsel dan Fiturnya

        Kamera pada banyak ponsel saat ini umumnya telah memiliki resolusi diatas 5-Megapiksel, jadi bila Anda memilikinya Anda sudah bisa mendapatkan gambar yang cukup baik. Bila gambar ingin berkualitas tinggu, Aturlah kamera ponsel Anda agar bekerja pada aturan terbaiknya seperti resolusi tertinggi, ISO yang tepat, White balance yang sesuai dan banyak lagi. Setiap ponsel memiliki kemampuan yang berbeda-beda jadi kenalilah dengan baik.

2. Hindari Flash Lebih Baik Gunakan Cahaya Alami Matahari

Cahaya Flash yang bersumber dari arah yang menempel pada bodi ponsel akan membuat gambar alam liar Anda terlihat flat atau datar, jadi sebaiknya atur ponselmu agar tidak menggunakan cahaya flash. Matahari adalah objek utama yang indah untuk difoto pada alam liar, carilah sudut pengambilan gambar untuk mengambil objek matahari sekaligus memberi pencahayaan yang luar biasa pada hasil fotomu.

3. Teknik Depth Of Field

        Teknik ini biasa digunakan pada kamera SLR menggunakan lensa macro, tetapi saat ini telah banyak lensa macro portabel untuk tambahan pada ponselmu, dengan harga yang tidak mahal sekitar Rp.50.000 s/d Rp.100.000 kita bisa mendapatkan gambar jarak dekat suatu objek dengan detail menabjubkan, saat ingin mengambil gambar jarak dekat dengan ponsel, biasanya ponsel sulit memfokuskan pada objek utama, maka aturlah fokus dengan cara memaju dan mundurkan ponsel Anda.

4. Letakan Objek Utama Tidak Selalu ditengah

Menggunakan kamera ponsel biasanya kita mengambil objek utama ditengah frame, cobalah kreatif dengan meletakan objek pada bagian kanan atau kiri frame, agar pemandangan yang kamu abadika akan terlihat optimal dan lebih memiliki unsur fotografi yang berkelas.

5. Hindari Zooming

        Zooming dengan kamera SLR dan lensa tele akan membuat efek yang blur yang sangat menarik, tetapi tidak dengan kamera ponselmu. Zooming akan membuat gambarmu menjadi terlihat pecah dan banyak noise. Jadi haram hukumnya memakai zoom bila ingin memotret dengan kualitas profesional melalui ponsel

6. Shoot First, Effect Later!

      Beberapa aplikasi banyak dibuat untuk langsung memperlihatkan efeknya saat kamu mengambil gambar dengan ponsel, hal bukanlah tidak boleh, tetapi akan lebih bagus bila kamu memberi efek pada gambar yang masih mentah, karena denga gambar yang masih mentah kamu akan lebih bebas dan lebih banyak efek yang dapat kamu pilih yang paling cocok dengan hasil jepretanmu.

7. Bersihkan Lensa Kamera

       Kadang kita terlupa hal sederhana ini, yaitu adalah mengapa gambar dari foto kamera kita tidak sebagus saat baru beli? Jwabannya sederhana, kaca penutup lensa Anda kotor, lihat dan bersihkanlah, maka Anda siap menjepret lebih banyak gambar yang jernih.

keep Jepret Mas Bro heheh..
salam Super...

Tips dan Cara Membuat Foto Siluet Asli dari Kamera

Tips dan Cara Membuat Foto Siluet Asli dari Kamera


       Siluet sering kali terlihat indah meski Anda tidak akan mengetahui bagaimana tekstur asli dari objek tersebut. Saat ini Siluet menjadi salah satu genre fotografi yang cukup populer. Namun sudah tahukah Anda mengenai tips dan cara membuat foto Siluet asli dari kamera tanpa editing?

       Pada dasarnya, lensa kamera hampir mirip dengan mata kita. Ketika ada perbedaan yang signifikan antara pantulan cahaya objek utama di bagian depan gambar dengan background, disitulah kemungkinan besar terjadi efek Siluet. Atau sederhananya, ketika Anda melihat ke bagian depan dan melihat cahaya yang besar ke arah Anda dan tidak ada cahaya yang menuju ke depan, dan ada suatu objek didepan Anda maka disitulah akan terjadi efek Siluet.

       Jadi guna menghasilkan Siluet yang sempurna, cahaya dari bagian belakang objek haruslah terang sehingga objek hanya berwarna hitam gelap saja. Meski demikian tidak semua orang menginginkan Siluet yang sempurna, tergantung keinginan. Sayangnya, saat ini banyak orang yang membuat foto Siluet buatan dengan olah digital atau bisa dikatakan bukan asli hasil dari ‘jepretan’ kamera. Nah, pada artikel dibawah ini Paseban akan memberi tips dan cara mudah membuat foto Siluet asli dari kamera, apapun kamera Anda baik itu DSLR, Poket, Ponsel dan lain-lain. Simak selengkapnya cara membuat foto Siluet di bawah ini:
Waktu yang Tepat Menentukan Hasil

       Percayakah Anda bahwa saat Sunrise dan Sunset adalah momen terbaik dan ditunggu-tunggu oleh para fotografer? Selain dapat menampilkan keindahan langit dan matahari, ternyata Sunrise dan Sunset bisa Anda manfaatkan untuk membuat foto Siluet. Pada momen tersebut, matahari berada dibagian sekitar garis cakrawala atau sedikit diatas garis cakrawala di bagian timur (Sunrise) dan dibagian barat (Sunset).
Dalam bahasa fotografi momen tersebut sering disebut Golden Hour dan cahaya matahari yang kuat mampu memberikan efek Siluet pada objek foto kita. Itulah mengapa ketika Anda mencari foto Siluet di Google sebagian besar dilakukan pada sore hari. Jadi tips yang pertama, Anda sebaiknya memotret pada pagi atau sore hari.


  • Tempatkan Objek di Depan Cahaya


       Tips ini sudah tentu menjadi tips dasar membuat foto Siluet. Dengan menempatkan objek tepat didepan (sekitar) cahaya akan membuat objek tersebut gelap. Jika sebaliknya, maka bukan Siluet yang akan didapat, melainkan foto biasa dengan objek yang terlihat.
Siluet Tidak Memerlukan Flash
Simpan flash eksternal Anda atau tutup segera built In flash pada kamera, Anda tidak membutuhkannya. Dengan menggunakan flash hanya akan membuat objek menjadi terang dan akhirnya tidak menimbulkan efek Siluet.


  • Bentuk Objek Harus Jelas dan Menarik


       Dengan gelapnya objek, maka orang akan mengetahui Siluet tersebut dari bentuknya. Namun jika bentuknya tidak terlihat jelas, maka Siluet tersebut menjadi kurang menarik. Sering kali foto Siluet manusia menarik bila dipadukan dengan gaya Levitasi atau melompat, maupun orang yang sedang terlihat melakukan aktivitas dengan jelas. Tidak harus selalu manusia, Anda bisa mengeksplore dengan berbagai objek seperti binatang, bangunan, pohon, menara dan berbagai benda dengan bentuk yang jelas. Tentu saja disini ide dan imajinasi Anda dibutuhkan, bukan hanya mengandalkan teknik.


  • Pengaturan Segitiga Fotografi


       Siluet sepertinya memang lebih bagus dengan ketajaman frame menyeluruh. Anda tidak butuh bokeh dan efek-efek lain yang membuat foto tidak bagus. Pengaturan bukaan bisa tetapkan pada angka f/8, f/10 atau seterusnya tergantung dengan situasi dan kondisi.

       Selain itu, jika objek sedang melakukan gerakan maupun melakukan Levitasi dan lompatan, pastikan Anda menggunakan kecepatan rana tinggi. Angka 1/160 S, 1/200 S,atau jika memungkinkan sampai 1/1000 S detik agar lebih freeze selama pencahayaan masih memungkinkan. ISO tinggi tidak perlu karena kekuatan cahaya dari background sudah cukup dan objek tidak memerlukan penerangan. Penggunaan mode Manual direkomendasikan, namun Aperture Priority dan Shutter Priority juga bisa dipakai selama flash dimatikan.


  • Gunakan Cahaya Buatan


       Selain memanfaatkan cahaya kuat dari matahari, Anda juga bisa membuat Siluet dengan memanfaatkan flash. Benarkah? bukankah diatas sudah dijelaskan bahwa flash tidak perlu digunakan. Jika flash yang dihadapkan ke arah objek sudah pasti dilarang, namun jika ditempatkan pada belakang objek tentu saja bisa. Anda bisa menggunakan teknik Strobist (flash off kamera), yakni penggunaan lampu kilat tanpa terpadang pada kamera.

       Cara menggunakan adalah dengan flash eksternal yang ditempatkan pada belakang objek. Tentu perangkat trigger dibutuhkan sebagai pemicu flash saat Shutter ditekan. Siluet dengan lampu kilat biasanya akan membuat pinggiran objek menyala tajam. Demikian beberapa tips dasar membuat foto Siluet. Terus mencoba dan jangan takut untuk gagal.